Pembinaan dan pengembangan UMKM menuju tahun 2024 menjadi fokus utama dalam meningkatkan daya saing dan kesejahteraan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, baik dari segi lapangan kerja maupun kontribusi terhadap PDB.
Dalam upaya pembinaan UMKM, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menegaskan pentingnya penguatan kapasitas UMKM agar mampu bersaing di pasar global. Menurutnya, pembinaan yang berkelanjutan akan membawa dampak positif bagi perkembangan UMKM di Indonesia. “Kami berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan dan pengembangan UMKM agar dapat meningkatkan daya saing dan kesejahteraan mereka,” ujarnya.
Selain itu, pengembangan UMKM juga perlu didukung dengan kebijakan yang mendukung, seperti kemudahan akses permodalan, pelatihan kewirausahaan, dan pemberian insentif bagi UMKM yang berprestasi. Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pasar dan Peningkatan Daya Saing UMKM, Raden Hendri Siswanto, pembinaan UMKM harus dilakukan secara holistik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengembangan UMKM juga perlu melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, dunia usaha, dan masyarakat. Menurut Direktur Eksekutif Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arif Arryman, kolaborasi antarstakeholder sangat penting dalam mendukung pembinaan UMKM. “Kami berharap dengan adanya sinergi antarberbagai pihak, UMKM dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan menuju tahun 2024,” katanya.
Dengan adanya upaya pembinaan dan pengembangan UMKM yang terus dilakukan, diharapkan UMKM di Indonesia mampu meningkatkan daya saing dan kesejahteraan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia, UMKM memiliki peran yang sangat vital dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, pembinaan dan pengembangan UMKM harus terus menjadi prioritas dalam agenda pembangunan ekonomi Indonesia menuju tahun 2024.